IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA PENGOLAH SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN METODE ANAEROB DENGAN PENAMBAHAN BIOAKTIVATOR EM4
Abstract
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 18,8 juta ton sampah per tahun, di mana 27,9% merupakan sampah sisa makanan rumah tangga. Sampah organik sisa makanan rumah tangga belum terkelola dan menimbulkan beban lingkungan serta bau busuk. Sehingga dibutuhkan alat pengolah sampah yang tidak menimbulkan bau busuk, alat tersebut akan secara otomatis mencampurkan bahan bioaktivator Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms 4) dan molase berbasis internet of things, serta menghasilkan pupuk cair yang sesuai standar kementerian pertanian nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 dengan nilai pH 4 - 9. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengangkat penelitian ini guna mengurangi masalah sampah organik. Dalam penelitian ini dihasilkan alat pengolah sampah yang dapat mengotomatisasi pencampuran bioaktivator dan molase, menjaga suhu ideal 30 - 37 derajat Celsius secara otomatis untuk mengoptimalkan perkembangan mikroorganisme, dan menghasilkan pH rata-rata 5.06 pada usia 5.25 hari. Proses pengolahan sampah dilakukan secara otomatis oleh mikrokontroler Arduino, serta hasilnya dapat dimonitoring melalui website dan pesan telegram. Pupuk cair organik yang dihasilkan sudah memenuhi standar kementerian pertanian, usia pengomposan lebih cepat dibandingkan cara manual dan sangat bermanfaat untuk digunakan pada hidroponik, tanaman sayur-sayuran, serta buah-buahan dengan cara disemprotkan pada daun tanaman
Keywords
Sampah Organik Rumah Tangga; Arduino; Bioaktivator; Pupuk Organik Cair; Internet of Things
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.26798/jiko.v8i1.1127
Article Metrics
Abstract view : 937 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 191 times
Refbacks
Copyright (c) 2024 miswan miswan